Relawan Respon Covid-19, Gruduk Kantor DPRD Kabupaten Bantul

24 Februari 2021 12:40:36 WIB

Trimurti – Bantul digegerkan dengan viralnya potongan video ceramah oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Bantul. Video dalam durasi 30 detik ini tersebar dengan cepat melalui media WhatsApp yang membuat hati para relawan penanganan percepatan pemutus penyebaran Covid-19 merasa tidak terima.

Dalam acara pernikahan di Kulonprogo anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bantul, Drs. Supriyono M.Si menyampaikan pernyataan yang menjadi kontroversi di masyarakat, diantaranya adalah :

  • “Opo-opo di covidke, Opo-opo di covidke”
  • “le mendem koyo kirik”
  • “rasah nggo glogor, gur terus dibleseke”
  • “lha sing mendem seko dinas Kesehatan, entuk proyek, njut sak penake”

Pernyataan tersebut terkesan menjelaskan bahwa pelaku pemakaman yang dikesankan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pemakaman.

Hal ini membuat marahnya relawan se-kabupaten Bantul, karena pelaku tim pemakaman kubur cepat murni dari masyarakat kabupaten Bantul yang bergerak dengan hati Nurani dan tidak mendapatkan bayaran ataupun sebuah proyek.

 

Senin pagi(22/02), telah berlangsung aksi unjuk rasa oleh Relawan Reson FPRB se-kabupaten Bantul dalam partisipasi menyatakan sikap dan konfirmasi atas statemen salah satu anggota DPRD tersebut. Ratusan relawan dari kabupaten Bantul, bahkan relawan dari luar kabupaten Bantul juga ikut aksi unjuk rasa ini. Aksi unjuk rasa ini dipimpin langsung oleh ketua umum FPRB Kabupaten Bantul, Waljito, SH. Sayangnya Supriyono tidak bisa ditemui di kantor DPRD saat itu.

 

Pukul 10.00 WIB telah dilakukan mediasi massa aksi untuk rasa  diterima oleh DPRD Kabupaten Bantul. Dalam mediasi tersebut dihadiri oleh Subhan Nawwawi ( Anggota DPRD Kabupaten Bantul dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa), Damba Aktivis ( Anggota DPRD Kabupaten Bantul dari Fraksi Partai Amanat Nasional), Mbah Joyo, Waljito ( Ketua Umum FPRB Kabupaten Bantul), Yulius Suharta.S.sos M.Si (Kasatpol PP Kab. Bantul), Perwakilan dari BMJ ( Brigade Muda Jogja) Satu Tekad Satu Komando, sdr. Bondan (SAR DIY), Pristiawan Buntoro (.KomandanTRC BPBD DIY).

Dalam proses mediasi Waljito menyampaikan apa yang menjadi perasaan teman teman relawan dalam narasi kata kata yang disampaikan menyinggung kami sebagai teman teman relawan respon. Kata kata proyek dari Dinas Kesehatan sangat menyinggung kami dan sayang sekali disampaikan oleh Anggota Dewan.

“Kalau apa yang dikatakan protokol tidak sesuai dengan apa yang di sampaikan mana dan perlu dibuktikan. Kami sebagai relawan tidak sedikitpun mendapat jasa. Kami ingin pernyataan sikap dan permintaan maaf , serta upaya upaya untuk menyelesaikan, sehingga orang yang mempunyai figur di Kabupaten Bantul jangan asal ngomong. Kami mengharapkan niatan baik kepada Bapak Drs. Supriono M.Si untuk bisa bertemu kita dan menyampaikan pernyataan. Kami menginginkan 1x 24 Jam Bapak Supriono menyikapi terkait ini semua meminta maaf baik bisa melalui media massa secara kelembagaan. Harapan kami tuntutan kami di respon bener bener dari pihak DPRD Kabupaten Bantul.” Tegas Waljito.

“Mohon segera DPRD Kabupaten Bantul untuk segera menyampaikan klarifikasi terkait kejadian ini.” Tambah Pristiawan Buntoro (KomandanTRC BPBD DIY).(TMT66)

Komentar atas Relawan Respon Covid-19, Gruduk Kantor DPRD Kabupaten Bantul

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License