Kalurahan Trimurti

Trimurti – Batik adalah warisan bangsa nenek moyang Indonesia yang sudah turun temurun dan harus dilestarikan oleh masyrakat. Di Kalurahan Trimurti, sedikitnya ada tiga pengrajin batik tulis maupun cap.

Trisno Batik, salah satu pengrajin batik kombinasi tulis dan cap berasal dari Padukuhan Pedak Kalurahan Trimurti Kapanewon Srandakan. Trisno Batik memulai usaha batik ini sejak tahun 2010.

Usaha yang sampai saat ini masih dilakukan oleh istrinya dan dilakukan dirumahnya sendiri mampu untuk menafkahi keluarga dan menyekolahkan ketiga anaknya.

“Saat ini batik yang saya digarab adalah kombinasi teknik cap dan tulis, karena kalau hanya dengan satu Teknik saja sudah kurang menarik. Pasalnya persaingan batik tradisional dengan batik printing saling beradu dipasar.” Ucap Sutrisno.

Dengan kondisi ini Batik Trisno tetap memperjuangkan batik tradisional karena ini salah satu untuk melestarikan budaya Indonesia. Sedikitnya 10 kain batik yang sudah jadi dalam waktu satu minggu. Saat ini baru disetorkan ke butik-butik atau toko kain.

Batik tradisional digarap dengan beberapa tahapan dari pemilihan kain, pembuatan motif, dilapisi malam/lilin, proses pewarnaan, pengecapan, dan pelorotan.

Batik Trisno juga menerima pemesanan batik tulis maupun cap baik membawa motif sendiri atau dengan motif yang sudah disediakan. Pemesanan bisa datang langsung ke rumah yang beralamat di Padukuhan Pedak RT 67, Trimurti, Srandakan, Bantul.(TMT66)