Kalurahan Trimurti

Mahasiswa KKN-T Kelompok 28 Universitas Alma Ata Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan yang sangat bermanfaat dalam upaya pencegahan stunting di pedukuhan Celan (02/02/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh 35 ibu-ibu dari dusun Celan dan Mayongan, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

Kegiatan dimulai dengan pembukaan yang hangat, diikuti dengan doa untuk memohon kelancaran dan keberkahan dalam acara tersebut. Setelah itu, peserta melakukan pemanasan untuk mempersiapkan tubuh sebelum berolahraga. Senam sehat ceria yang dipandu oleh mahasiswa KKN-T ini terdiri dari beberapa jenis gerakan, termasuk senam stunting khas Alma Ata yang dirancang khusus untuk meningkatkan kebugaran fisik. Senam ini dilakukan sebanyak empat kali, dengan tujuan tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan fisik ibu-ibu, tetapi juga untuk memberikan edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.

Antusiasme para peserta sangat terlihat selama kegiatan berlangsung. Ibu-ibu yang hadir menunjukkan semangat yang tinggi dan energik dalam mengikuti setiap gerakan senam. Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana olahraga, tetapi juga sebagai wadah untuk membangun kebersamaan dan saling mendukung antar sesama ibu di komunitas. Di akhir acara, mahasiswa KKN-T mengadakan diskusi santai yang membahas pentingnya pola makan bergizi sebagai salah satu langkah pencegahan stunting.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pedukuhan Celan. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat dan gizi yang baik, diharapkan angka stunting di wilayah tersebut dapat menurun.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T Kelompok 28 Universitas Alma Ata tidak hanya berkontribusi dalam pencegahan stunting, tetapi juga berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Kegiatan ini menjadi salah satu contoh nyata dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, serta menunjukkan bahwa kolaborasi antara pendidikan dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan yang signifikan. Ke depan, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan dan menjangkau lebih banyak masyarakat, sehingga upaya pencegahan stunting dapat lebih optimal dan berkelanjutan.