Kalurahan Trimurti

Trimurti, Bantul – Di tengah meriahnya Gelar Potensi Budaya dan UMKM di Kalurahan Trimurti, ada satu pertunjukan yang berhasil mencuri perhatian penonton. Kalurahan Trimurti sendiri turut menampilkan kesenian khasnya, yakni sendratari yang mengisahkan legenda Bakda Mangiran.

Bakda Mangiran, sebuah upacara adat yang sarat makna, menjadi daya tarik tersendiri. Kisah ini berasal dari Dusun Mangiran, salah satu padukuhan di Trimurti, yang telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Islam. Setelah upacara adat selesai, masyarakat setempat akan menggelar pasar yang hanya buka satu tahun sekali, tepatnya pada bulan Syawal. Pasar ini menjadi ajang pertemuan dan pertukaran berbagai macam barang, jajanan, hingga permainan tradisional.

Melalui tarian yang anggun dan dialog yang penuh makna, sendratari Bakda Mangiran berhasil membawa penonton seolah-olah ikut merasakan suasana upacara adat tersebut. Kostum yang indah dan tata panggung yang memukau semakin menambah keindahan pertunjukan.

"Kami sangat bangga bisa menampilkan sendratari Bakda Mangiran di acara ini," ujar Legowo. "Ini adalah salah satu cara kami untuk melestarikan budaya leluhur dan memperkenalkan kepada generasi muda."

Pertunjukan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat. Banyak penonton yang baru mengetahui tentang keberadaan upacara adat Bakda Mangiran. Mereka merasa kagum dengan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kalurahan Trimurti.

"Saya sangat terkesan dengan pertunjukannya. Saya baru tahu kalau di Trimurti ada upacara adat yang unik seperti ini," ujar Bu Pangat sebagai penonton. "Semoga tradisi ini bisa terus dilestarikan."

Sendratari Bakda Mangiran menjadi bukti bahwa Kalurahan Trimurti memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Melalui pertunjukan ini, masyarakat Trimurti berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa budaya lokal memiliki nilai estetika yang tinggi dan layak untuk dilestarikan.