Kalurahan Trimurti

Kopi merupakan komoditas tropis utama yang diperdagangkan di seluruh dunia, utamanya dikarenakan rasanya yang unik serta didukung oleh faktor sejarah, tradisi, sosial dan kepentingan ekonomi. Salah satu pelaku usaha yang menggunakan kopi sebagai kepentingan ekonomi yaitu usaha kopi milik bapak Andita. Usaha ini telah memiliki sepuluh jenis kopi antara lain: kopi robusta, kopi temanggung, kopi bali, kopi lampung, kopi lanang, kopi luwak, kopi toraja, kopi aceh-gayo, kopi flores, dan terkhir kopi hijau. Konsep yang digunakan yaitu home industry atau industri rumahan. Proses pengolahannya usaha ini masih menggunakan teknik yang tergolong cukup sederhana, setelah biji kopi mentah (green bean) datang, di lihat terlebih dahulu tentang kadar airnya, jika dirasa masih kurang kering maka perlu di jemur dulu 1-3 kali penjemuran di bawah terik sinar matahari langsung. Setelah dirasa pas kadar airnya biji kopi tersebut di roasting sampai berwarna coklat tua. Kemudian di dinginkan dan didiamkan minimal 3 jam. Setelah itu ditempatkan di toples yang telah di sediakan. Ketika pembeli datang barulah biji kopi tersebut digiling menggunakan mesin dan dikemas ke dalam plastik kopi standing pouch yang telah diberi logo, karena logo dan kemasan memberikan daya tarik tersendiri bagi pembeli untuk mengingat produk jauh lebih mudah.

Pada tanggal 28 januari 2022 kelompok KKN 105 dan bapak Andita melakukan diskusi untuk mengenai logo kopi bubuk milik bedasarkan logo yang sebelumnya tidak anti air, informasi yang tertera kurang jelas, selain itu pemilihan backgroundnya kurang menarik, karena dua elemen ini memiliki peran penting dalam keberhasilan atau kegagalan penjualan produk. Logo berperan penting untuk menggambarkan informasi tentang produk, sehingga konsumen dapat dimudahkan dalam memilih dan memperoleh informasi untuk membuat keputusan saat membeli. Kelompok KKN 105 membantu pak Andita untuk memasarkan produknya dengan jangkauan yang lebih luas melalui instagram. Diskusi berjalan dengan lancar, kami berharap usaha kopi milik bapak Andita dapat berkembang ditengah pandemi COVID-19 yang menuntut para UMKM untuk segera beradaptasi. (INN)