Kalurahan Trimurti

Pada awalnya pembuatan wingko ini hanya coba – coba sampai akhirnya menemukan resep yang tepat. Lalu Ibu Tinte dan adiknya mendirikan sebuah usaha bernama Wika, namun ada beberapa masalah yang membuat usaha ini hanya diteruskan oleh adiknya.

Bermula dari pesanan untuk hajatan pernikahan, Bu Tinte akhirnya membuat wingko kembali. Dengan dukungan dari suami Bu Tinte mendirikan Home Industry sendiri bernama Mulya Sari di tahun 2012. Arti dari nama Mulya Sari ini adalah kata Mulya diambil dari nama Bu Tinte sendiri sedangkan kata Sari yang berarti makanan. Saat ini tenaga kerja yang bekerja di Home Industry ini sebanyak 7 orang. Bahan yang digunakan untuk pembuatan wingko antara lain kelapa muda, gula pasir, tepung beras ketan, garam, dan perasa makanan. Biasanya perbulan bisa menghasilkan 19.200 biji wingko. Harga jual perbiji Rp 1000. Keunggulan dari usaha ini salah satunya menggunakan 100 % kelapa muda agar memperoleh tekstur yang lembut karena apabila menggunakan kelapa tua tekstur yang diperoleh lebih keras dan berminyak tetapi lebih tahan lama. Dari segi varian rasa dibandingkan usaha Wingko lain yang hanya mempunyai rasa original saja, Mulya Sari mempunyai beragam rasa seperti original, nanas, nangka, panda, dan coklat. Sedangkan kendala yang dihadapi usaha ini adalah dari segi bahan baku utama yaitu disaat musim kemarau kelapa muda sulit dicari dan ketika lebaran kesulitan bahan bakar gas, serta kesulitan mencari tenaga di bidang distribusi. Dari segi promosi hanya dilakukan melalui facebook pribadi Bu Tinte dan hanya dititipkan di toko oleh – oleh saja. Dan sementara ini Wingko hanya dapat dipasarkan sampai Solo karena tidak dapat bertahan lama.