Kalurahan Trimurti

Mendong dan eceng gondok merupakan tanaman yang banyak kita temui di rawa. Kondisi rawa yang memiliki banyak air dan tanah yang berlumpur adalah salah satu alasan mendong dan eceng gondok sering terlihat di rawa. Karena jumlahnya yang banyak, maka kita sering melihat pengrajin khususnya mendong membuat kerajinan tikar untuk dijual di pasar lokal. Begitu pula eceng gondok, pengrajin biasanya membuat kerajinan berupa tas, sendal, kursi dan lain-lain guna memanfaatkan tumbuhan liar tersebut.

Aniscraft merupakan salah satu UMKM pengrajin 2 tumbuhan rawa tersebut yang berada di dusun Puluhan Lor, Trimurti, Srandakan, Bantul. Aniscraft sudah menggeluti usaha kerajinan eceng gondok dan mendong selama kurang lebih 17 tahun terhitung hingga tahun 2019. Hingga saat ini Aniscraft sudah mempunyai 25 pegawai yang menggarap berbagai macam kerajinan. Ada 3 kerajinan mendong dan eceng gondok yang sering dirakit oleh tangan para pengrajin Aniscraft, kerajinan tersebut yaitu: kaca, hiasan dinding dan box serbaguna.

Namun, jenis maupun bentuk dari kerajinan yang akan diproduksi tersebut menyesuaikan pesanan dari perseroan terbatas. Dikarenakan, fokus target pemasaran Aniscraft adalah PT yang nantinya akan mengekspor barang yang sudah mereka pesan ke Amerika dan negara-negara Eropa. Kerajinan eksotis Aniscraft telah terbukti mampu memikat hati negara importir dan berpotensi untuk menjadi perusahaan transnasional serta ikon dukuh Puluhan Lor.

Proses pembuatan kerajinan mendong dan eceng gondok ini tergolong tidak rumit. Bahan baku utama adalah karton yang nantinya akan menjadi pondasi dari kerajinan tersebut. Langkah pertama adalah pemotongan karton dan penjemuran anyaman tumbuhan yang telah di sablon sesua motif yang diminta. Setelah karton dipotong maka hasil potongan tersebut akan langsung diberikan ke pengrajin untuk dirangkai sesuai pesanan dari partner PT (box/kaca/hiasan dinding). Setelah rangkaian selesai maka akan dibawa lagi ke Aniscraft untuk diberikan perawatan anti jamur. Proses perawatan anti jamur ini merupakan proses terakhir untuk membuat kerajinan tersebut awet untuk diekspor dan dipasarkan di mancanegara.