Mencegah Stunting Pada Anak

Printa Kusumastuti 26 Juli 2023 09:47:14 WIB

Stunting atau kerdil merupakan masalah kesehatan global yang berdampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di bawah usia lima tahun. Kondisi stunting ini dapat mempengaruhi kualitas hidup anak hingga masa dewasa, sehingga upaya pencegahan terhadap stunting menjadi sangat penting dan menjadi perhatian dari berbagai kalangan utamanya pemerintah yang kini tengah giat menggalakan kegiatan untuk pencegahan stunting. Stunting sendiri dapat dicegah, dimana salah satu cara pencegahan stunting adalah dengan menerapkan pola gizi seimbang sejak dini.

Stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu tinggi badan pada anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Stunting merupakan kondisi serius saat seseorang kekurangan gizi kronis dalam waktu lama dimana asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting sendiri merupakan masalah serius kesehatan global yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di seluruh dunia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari 160 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting pada tahun 2021. Kondisi stunting dapat memiliki dampak jangka panjang pada kualitas hidup anak, termasuk masalah kesehatan fisik dan kognitif di masa dewasa. Stunting sendiri berkontribusi terhadap 15-17% dari seluruh kematian anak, walaupun mereka selamat tetapi anak-anak yang menderita stunting akan kurang berprestasi di sekolah sehingga menjadi kurang produktif saat dewasa.

Stunting terjadi ketika pertumbuhan fisik anak terhambat sehingga menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usia mereka. Masalah ini biasanya muncul pada dua tahun pertama kehidupan anak, yang merupakan periode kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan. Stunting sendiri memiliki dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang, dimana dampak jangka pendek dari stunting sendiri adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Kemudian dampak jangka panjang dari stunting adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, risiko tinggi untuk munculnya berbagai penyakit seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua dan juga memiliki dampak terhadap penurunan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Mengingat dampak dari stunting, diperlukan perhatian khusus baik dari masyarakat maupun pemerintah.

Karena stunting sendiri menjadi masalah yang serius, maka diperlukan berbagai pencegahan untuk mengurangi kasus stunting yang terjadi. Pencegahan ini dapat dilakukan adalah seperti perbaikan pola asuh, perbaikan sanitasi dan akses air bersih dan juga perbaikan pola makan. Salah satu cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan perbaikan pola makan dimana ini dapat dilakukan dengan memastikan asupan gizi seimbang pada pertumbuhan anak. Gizi seimbang sendiri merujuk pada konsumsi makanan yang memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh agar berfungsi dengan optimal. Gizi seimbang menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang baik.

Prinsip gizi seimbang mencakup asupan berbagai macam zat gizi seperti karbohidrat yang merupakan sumber utama energi bagi tubuh. Kemudian terdapat protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, serta produksi enzim dan hormon. Terdapat juga lemak yang penting untuk fungsi otak, penyerapan vitamin, dan regulasi hormon. Selanjutnya ada juga vitamin dan mineral yang digunakan untuk mengatur metabolisme, menjaga kesehatan kulit, tulang dan sistem kekebalan tubuh. Ada juga serat yang digunakan untuk pencernaan yang sehat dan membantu mengurangi risiko penyakit usus besar. Gizi seimbang berarti mendapatkan nutrisi yang tepat dalam jumlah yang sesuai tanpa kelebihan dan kekurangan zat gizi tertentu.

Stunting dan gizi seimbang sangat berkaitan dimana salah satu penyebab dari stunting nutrisi yang tidak cukup dimana asupan gizi yang didapatkan anak-anak pada periode pertumbuhan kritis anak tidak mencukupi sehingga pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya dapat terhambat. Selain itu penyebab lain dari stunting adalah karena kualitas gizi dari ibu hamil yang kurang baik sehingga menyebabkan bayi yang dikandungnya mengalami pertumbuhan yang terhambat sejak dalam dalam kandungan sehingga anak yang lahir dengan berat badan lahir rendah atau memiliki status gizi buruk sejak lahir berisiko tinggi mengalami stunting selama masa pertumbuhan awal mereka. Terakhir yaitu penyebab stunting yaitu kualitas makanan yang rendah dimana pola makan yang didominasi oleh makanan rendah gizi seperti makanan olahan camilan tinggi serta makanan cepat saji dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal anak.

Mengatasi masalah stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif perlu melibatkan upaya dari berbagai sektor seperti kesehatan, pangan, pendidikan dan ekonomi. Pendidikan dan dukungan kepada ibu tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan dan menyusui, serta pendidikan gizi bagi keluarga untuk memahami pola makan yang sehat dan bergizi. Dengan menjaga gizi seimbang dan memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup sejak dini, maka dapat mencegah stunting dan memberikan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

Komentar atas Mencegah Stunting Pada Anak

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License